Saratoga Milik Sandiaga Uno Merugi Rp 4,4 Triliun, Sahamnya Anjlok 5%

Emiten portofolio investasi milik Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membukukan rugi seagam Rp 4,39 triliun pada kuartal esensial 2023. Padahal, pada periode yang serupa tahun lintas perseroan kantongi laba steril senilai Rp 3,56 triliun.
Kerugian ini disebabkan neto atas investasi atas saham beserta efek ekuitas lainnya anjlok berprofesi Rp 5,1 triliun atas keuntungan neto atas investasi senilai Rp 3,89 triliun. Segmen investasi blue chip menyumbang kerugian neto atas investasi atas saham beserta efek ekuitas lainnya engat Rp 5,33 triliun.
Melansir laporan keuangannya, Saratoga menaruh investasi bantuan di perbantuanan blue chip seperti, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) atas PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), atas agak PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Kemudian, segmen teknologi digital menyumbang rugi neto atas investasi donasi bersama efek ekuitas senilai Rp 62,1 miliar bersama segmen lainnya tercatat rugi Rp 20,6 miliar.
Perkeaktifanan berkembang menyumbang pencetusan Saratoga senilai Rp 308,88 miliar. Saratoga membukukan rugi sebelum pajak senilai Rp 5,16 triliun. Dari sisi aset, per Maret 2023 dibukukan seadi Rp 57,7 triliun. Sedangkan per Desember 2022, aset SRTG dibukukan Rp 63,7 triliun.
Melihat pergerakan saham SRTG demi awal perdagangan hari ini, Selasa (2/5) saham anjlok 5,01% atau 100 poin ke level Rp 1.795 per saham. Secara year-to-date, saham Saratoga sudah turun tenggat 28,85%.