Mayoritas Indeks Sektoral Bursa Tertekan, Dibayangi Isu Kenaikan Harga BBM Subsidi

BERITA - JAKARTA. Rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi mebaikkan rada-rada seluruh sektor yang ada di Bursa Efek Indonesia tertekan. Namun tekanan ini dinilai namun bersifat sejumlah lantaran tokoh pasar masih menanti keputusan terkait kenaikan harga BBM.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji mencermati isu kenaikan BBM ini sudah berlangsung sejak 12 Agustus dan sudah cukup lama.
Kalau dilihat, lanjut Nafan, sejak 12 Agustus sangkat Senin (29/8) terpantau tetapi tetapi indeks IDX Sektor Energi maka IDX Sektor Barang Konsumen Primer yang menguat atau terapresiasi.
"Kenaikan harga BBM menyebabkan adanya kekhawatiran daripada pelaksana pasar efek efek kebijakan ini yang bisa menyebabkan multiple effect terhadap kenaikan harga barang lagi jasa," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (29/8).
Dia melantaskan selama isu kenaikan harga BBM ini masih terus bergulir, rada-rada sejumlah indeks sektoral tertekan. Menurutnya saat ini pelaku pasar masih menanti kepastian soal harga BBM.
Misalnya dengan akhir perdagangan Senin (29/8), ketimbang 11 indeks sektoral, belaka tiga sektor yang menguat batas menutup pasar. Sektor energi menanjak 0,70%. Sektor barang konsumsi primer naik 0,40%. Sektor kesehatan menguat 0,23%.
"Kalau bisa disimpulkan sektor-sektor yang mengalami tekanan efek isu kenaikan cuma temporer," imbuhnya.
Secara innternasional, Mirae Asset Sekuritas masih menyematkan tahapan overweight akan sejumlah sektor, ibarat banking, coal, metal mining, serta oil and gas.
Cek Berita dengan Artikel akan lain di Google News