Lewati Target, Laba IPCC Tumbuh 20% Jadi Rp 42,3 Miliar atas Kuartal I-2023

BERITA - JAKARTA. Ramainya aktivitas bongkar muat kendaraan mendongkrak laba PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC). Emiten Grup Pelindo ini meraih laba tahun berjalan sebesar Rp 42,33 miliar ala kuartal perdana 2023.
Laba IPCC ala tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 20,05% dbandingkan periode akan kembar tahun lalu.
Investor Relation IPCC Reza Priyambada menyampaikan, capaian itu melampaui target peningkatan laba yang diproyeksikan sehebat 10%-12%.
Reza membeberkan semasa kuartal pertama 2023, IPCC meraup pendapatan operasi seagam Rp 191,15 miliar atau naik 27,40% secara tahunan. Pertumbuhan pendapatan operasi itu ditopang beserta perolehan melalui peservis jasa terminal yang naik 24,99% merupakan Rp 175,89 miliar.
Pendapatan melalui segmen peservis jasa barang IPCC agak meningkat 34,47% menjabat Rp 10,71 miliar. Reza mengungkapkan, meningkatnya kebutuhan kendaraan, terutama CBU di sejumlah negara tujuan ekspor turut mendongkrak arus bongkar muat kendaraan yang dilakukan di Terminal IPCC.
"Tentunya kondisi peningkatan aktivitas bongkar muat ini memberikan berkah bagi IPCC dimana pencatatan kinerja operasional maupun keuangan mengalami peningkatan," kata Reza kedalam ketepatan tertulis bahwa diterima Kontan.co.id, Selasa (2/5).
Menurut Reza, margin IPCC ada dempet dalam lokasi akan tidak emosi dengan operating margin tercatat segendut 34,81%. Diikuti oleh EBITDA margin senilai 55,27% maka net profit margin segendut 22,15%.
Adapun nilai Earning per Share (EPS) IPCC tercatat seadi Rp 23,28 di atas pencapaian tahun sebelumnya seadi Rp 19,39.
Perhitungan ini lewat asumsi harga saham IPCC per akhir perdagangan Jumat (28/4) seagam Rp 705 per lembar.
Dihitung sejak awal tahun 2023 (year to date), harga saham IPCC mengalami kenaikan 23,68%. Dengan perhitungan tercantum, nilai forward Price to Earning (PER) IPCC seadi 7,57x dempet atas forward PER tahun sebelumnya adapun saat itu forward PER daripada IPCC seadi 7,09x.
Cek Berita dan Artikel bahwa lain dempet Google News