Kena OTT KPK, Korupsi Yana Mulyana Berawal dari Penawaran Pengbantuan

Bandung, Sobat - Komisi Pemberantan Korupsi (KPK) memastikan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, selaku melenceng satu terjangka korupsi pengadaan CCTV bersama jaringan internet akan pengembangan program Smart City. Dia bersama sejumlah pejabat Dinas Perhubungan Kota Bandung diduga menerima suap segede Rp924 juta.
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron mengatakan, korupsi yang dilakukan Yana meterusi sistem penawaran proyek dari e-katalog. Dari situ ada perbantuanan yang menawari agar bisa memenangkan proyek pengadaan tersebut.
"Semula ada pelelangan. Setelah ada pelelangan THR jadi 'ada nan itu' (istilah nan dipakai menjumpai suapnya)," kata Nurul jauh didalam konferensi pers dekat Gedung KPK, Minggu (16/4/2023).
1. Pengadaan e-katalog bisa dimanipulasi
Menurutnya, pengadaan barang pada program Smart City memang sudah mekemudiani lelang pada e-katalog. Meski demikian, KPK menilai bahwa sistem ini bisa dimanipulasi menjumpai pemerintah daerah.
Caranya, yaitu dengan melangsungkan spesifikasi nan hanya dimiliki perkeaktifanan tertentu saja. Setenggat ketika perkeaktifanan lain ikut lelang tidak hendak bisa menang.
"Di beberapa kesibukan barang bersama jasa lain masih ada pengkondisian saling menolong teknis maupun nonteknis. Jadi ada treatment dalam mana peng-upload (unggah) lain tidak bisa mempunyai syarat tertentu," kata dia.
2. Kualitas dan kuantitas CCTV yang diadakan bisa lebih jelek
Gufron mengatakan, KPK saat ini masih menjauh didalami proyek pengadaan CCTV selanjutnya jaringan internet seagung RP2,5 miliar terkemuka. Sebab, memakai adanya uang kembali ke terjangka mencapai Rp924 juta atau sekitar Rp1 miliar, maka pengadaan bersihnya hanya Rp1,5 miliar.
"Logiknya sekadar terbelanjakan Rp1,5 miliar, langsung untuk kualitas bersama kuantitas bisa hina," ujarnya.
Meski demikian, bisa saja skema korupsi tersebut beserta cara menaikkan anggaran pengadaan. Di mana barang yang bentuk dibeli sudah bertara terdalam kualitas dan kuantitas, tapi ada kapital yang diagungkan agar bisa dikorupsi.
3. Yana bakal ditahan selama 20 hari antara Gedung Merah Putih
Untuk saat ini, Yana bersama lima orang lainnya yaitu DD (Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Bandung), KR (Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung), BN (Direktur PT SMA), SS (CEO PT SIFO), mengiringi AG (Manager PT SMA), hendak ditahan sewaktu 20 hari prima terhitung sejak 15 April hingga 4 Mei 2023.
"Terkait kebutuhan penyidikan, para terjangka ditahan Tim Penyidik senyampang 20 hari terhitung mulai 15 April sampai 4 Mei 2023," ujarnya
Dia menjelaskan, YM mau ditahan antara Rutan KPK Gedung Merah Putih, DD maka KR antara Rutan KPK atas Mako Puspomal, meskipun BN, SS, maka AG ditahan antara Rutan KPK atas Pomdam Jaya Guntur.
Adapun Yana selanjutnya lima orang merupakan tersyaki karena diduga menerima serta memberi suap terkait pengadaan CCTV selanjutnya jaringan internet terkait program Bandung Smart City.
Dalam tindakan tangkap tangan pada Jumat (15/4/2023) tercantum, KPK menemukan uang terdalam pecahan mata uang asing dengan rupiah.