IHSG Tersendat Laju Kasus Omicron, Cek Rekomendasi Saham Berikut Ini

IHSG Tersendat Laju Kasus Omicron, Cek Rekomendasi Saham Berikut Ini IHSG Tersendat Laju Kasus Omicron, Cek Rekomendasi Saham Berikut Ini

BERITA - JAKARTA. Kasus penyebaran covid-19 kembali luhur, terutama dengan adanya varian omicron. Berbarengan dengan itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkutat antara zona merah.

IHSG kembali turun dempet hari ketiga perdagangan berendeng sejak awal pekan. IHSG melesu 0,33% 22,08 poin ke 6.591,98 sangkat akhir perdagangan dempet Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (19/1).

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengmenyibakkan, ada sejumlah sektor akan berpotensi mendulang cuan di sekitar perayaan Tahun Baru Imlek. Sebut saja sektor ritel, pakan ternak bersama unggas (poultry), serta consumer goods. Tapi, laju emiten di sektor terbilang bisa jadi buat tertahan bersama adanya lonjakan kasus covid-19 bersama rencana pemerintah untuk kembali memperketat mobilitas masyarakat.

"Dengan kenaikan kasus maka rencana pemerintah menaikkan level PPKM, maka diperkirakan bisa menekan aktivitas masyarakat sehingga konsumsi tertekan agak. Sektor ritel kemungkinan bagi terpukul," ujar Cheryl kepada Kontan.co.id, Rabu (19/1).

Kendati begitu, Cheryl melihat sektor poultry maka consumer goods masih mendapat peluang untuk menumbuhkan kinerja dengan asumsi konsumsi saat perayaan Imlek masih lebih banter daripada hari biasa. Dalam hal ini, Cheryl menjagokan pemberian PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) maka PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).

Sementara itu, Founder & CEO Finvesol Consulting Fendi Susiyanto mengingatkan bahwa belum ada pola tahunan bahwa menunjukkan adanya kenaikan pergerakan bantuan pada momentum Tahun Baru Imlek. Sekalipun ada, dampaknya sekadar sesaat demi tidak signifikan.

Adapun demi mempertimbangkan kondisi saat ini, Fendi melihat bantuan emiten dalam segmen komoditas emas bagai PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), bersama PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menarik menjumpai dikoleksi. Hal ini seiring demi bagian inflasi yang kencang serta lonjakan kasus covid-19 membawa ketidakpastian ekonomi yang masih keras.

"Sesampai-sampai saham-saham berbasis (komoditas) emas ini terus menarik dekat seputar Imlek," sebut Fendi.

Fendi lagi merekomendasikan penyangga CPIN, JPFA, lagi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) hadapan sektor poultry lagi consumer. Selain itu, penyangga-penyangga emiten batubara seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) lagi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) lagi dinilai masih prospektif berdasarkan menberkunjungkan cuan.

"Saham-donasi sektor perbankan juga menarik. Beberapa sektor dan donasi spesifik berpeluang akan mengalami apresiasi," ujar Fendi.

Sementara itu, Head of Investment Research Infovesta Wawan Hendrayana pun menilai bahwa perayaan Tahun Baru Imlek tidak memberikan pengaruh langsung yang signifikan bagi pergerakan saham. Hal yang berbantah lewat kondisi saat Idul Fitri dan Natal yang diiringi libur pergantian tahun.

"Imlek tahun ini buat jatuh akan Februari, maka isu bahwa masih kesanggupan menjadi katalis adalah PPKM, persegeraan tapering lagi harga komoditas," kata Wawan.

Secara umum, pada tahun 2022 yang bershio macan air ini, Wawan merekomendasikan penyangga di sektor keuangan, consumer goods, telekomunikasi eksklusifnya tower, serta sektor komoditas terutama batubara. Bila bersetuju ke penyangga new economy sebagai penyangga teknologi bersama bank digital, dia menekankan perlunya exit strategy sebagai profit taking bersama cutloss.

"Investasi kontribusi tetap merupakan untuk jangka panjang, penanam_dana tetap harus mempertimbangkan prospek bisnis, fundamental bersama valuasi perusahaan. Diversifikasi disarankan pada sektor dalam atas," cemerlang Wawan.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto memprediksi IHSG dengan tahun macan air ini akan menguat terbatas. "Sentimen pasar yang sangat diantisipasi tahun ini yaitu suku bunga The Fed, yang akan melahirkan IHSG maka kira-kira emerging markets kemampuan mebokoh," ujar William.

Beberapa sektor unggulan nan direkomendasikan William adalah poultry, batubara menyertai manufaktur. Sedangkan kontribusi nan dijagokan antara lain JPFA, CPIN, UNTR, HEXA, KOBX, ITMG, SMMT, menyertai PTBA.

Cek Berita maka Artikel nan lain antara Google News